Ondel - Ondel

Ondel-ondel dulu berfungsi sebagai penolak bala, penolak hal-hal jahat atau penolak roh halus yang dipercaya mengganggu manusia. Makanya, itu alasan mengapa ondel-ondel berwajah seram.
Lalu kenapa disebut Barongan? Karena cara ‘penggunaan’nya yang diarak bersama-sama atau barengan maka si boneka besar pengusir roh jahat ini disebut Barongan. Lalu sejak kapan ondel-ondel masuk ke tanah Betawi? Tidak ada yang tahu pasti, tapi dari beberapa catatan yang ditemui, ondel-ondel sudah ada di Betawi dari tahun 1600an. Diceritakan saat itu sudah banyak rakyat yang memainkan boneka besar yang diarak seperti sedang menari di pinggir jalan. Tidak ada yang tahu apakah itu ondel-ondel atau bukan, tetapi yang pasti karena berbentuk besar dan diarak beramai-ramai, diperkirakan itulah catatan awal ondel-ondel.

Ritual Pembuatan Ondel-Ondel 

Masyarakat Betawi jaman dahulu percaya bahwa jika kita ‘nanggap’ (memanggil / mengundang) ondel-ondel maka berbagai marabahaya seperti penyakit dan hutang akan menjauh dengan sendirinya. Karena itu, dulu jika ingin menampilkan Ondel-Ondel, si empunya hajat biasanya menanyakan apa saja keinginan Ondel-Ondel. Dilanjutkan dengan si empunya hajat akan memberikan rokok lisong atau cerutu dengan menempelkannya di mulut si ondel-ondel.
Karena bertugas untuk mengusir roh jahat maka dahulu pembuatannya tidaklah mudah. Masyarakat Betawi harus membuat sesajen atau mengadakan ritual khusus terlebih dahulu agar roh yang masuk ke dalam boneka besar ini adalah roh baik yang bisa mengusir roh jahat.

Perubahan Fungsi Ondel-ondel

Seiring berjalannya waktu, fungsinya tidak lagi sebagai pengusir roh jahat. Sekitar tahun 1960an, lebih tepatnya saat Gubernur Ali Sadikin memerintah, ondel-ondel dialihfungsikan. Jika awalnya dalam sejarah ondel-ondel hanya dikenal sebagai boneka pengusir roh jahat, maka hal tersebut diubah oleh Bang Ali. Tubuh ondel-ondel tetap dibuat setinggi 2 meter, tetapi dihias menggunakan baju yang semarak, tentunya dengan wajah yang tidak menyeramkan.

Ondel-ondel menjadi lebih sering tampil di acara pernikahan, sunatan, berbagai acara hajatan khas orang Betawi, acara penyambutan dan banyak lainnya. Lagu yang mengiringi pun tidak lepas dari musik khas Betawi yaitu tanjidor, rebana, ketimpring dan lainnya. Sejak itu, ondel-ondel lebih dikenal sebagai sebuah kesenian khas Betawi.

Ondel-Ondel Masa Kini

Kini, dalam acara khas kota Jakarta, kita akan melihat si boneka ini tersenyum seperti menyambut para tamu. Modernisasi yang terjadi pun tak membuat orang-orang melupakan si boneka besar ini, walau sudah makin jarangnya kita menemukan ondel-ondel (kecuali jika ada acara ulang tahun Jakarta atau kita mengunjungi Pusat Kebudayaan Betawi di Situ Babakan).Kehangatan dan keriaan yang tergambar dari wajah sang boneka pun seperti menggambarkan wajah asli penduduk Jakarta, hangat dan ceria menyambut tamu yang datang.
Semoga kesenian Betawi satu ini tidak akan pernah hilang tergerus jaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Wisata Di Jakarta

Keindahan Pulau Tidung Jakarta (wacana)

Kisah Si Pitung